Kamis, 20 November 2008

Apa Kau Tahu Bagaimana Jilbab Itu?

Telah menjadi suatu ijma' bagi kaum Muslimin di semua negara
dan di setiap masa pada semua golongan fuqaha, ulama,
ahli-ahli hadis dan ahli tasawuf, bahwa rambut wanita itu
termasuk perhiasan yang wajib ditutup, tidak boleh dibuka di
hadapan orang yang bukan muhrimnya.

Adapun sanad dan dalil dari ijma' tersebut ialah ayat
Al-Qur'an:

"Katakanlah kepada wanita yang beriman, 'Hendaklah
mereka menahan pandangannya, memelihara kemaluannya,
dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali
yang (biasa) tampak darinya. Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kerudung ke dadanya, ..."
(Q.s. An-Nuur: 31).

Maka, berdasarkan ayat di atas, Allah swt. telah melarang
bagi wanita Mukminat untuk memperlihatkan perhiasannya.
Kecuali yang lahir (biasa tampak). Di antara para ulama,
baik dahulu maupun sekarang, tidak ada yang mengatakan bahwa
rambut wanita itu termasuk hal-hal yang lahir; bahkan
ulama-ulama yang berpandangan luas, hal itu digolongkan
perhiasan yang tidak tampak.

Ibnu Abbas, Qatadah dan Al-Masuri Ibnu Makhramah berkata,
"Perhiasan (keindahan) yang lahir itu ialah celak, perhiasan
dan cincin termasuk dibolehkan (mubah)."

Rasulullah saw. bersabda:

"Wahai Asma'! Sesungguhnya, jika seorang wanita
sudah sampai masa haid, maka tidak layak lagi bagi
dirinya menampakkannya, kecuali ini ..." (beliau
mengisyaratkan pada muka dan tangannya).

Dengan demikian, sabda Rasulullah saw. itu menunjukkan bahwa
rambut wanita tidak termasuk perhiasan yang boleh
ditampakkan, kecuali wajah dan tangan.


Tantangan Datang Dan Pergi

Hidup ini memang selalu dipenuhi dengan berbagai tantangan dan cobaan. Di saat sebuah tantangan sudah berhasil kita lalui, tantangan yang lainnya sudah menunggu di depan kita. Apapun tantangan yang kita hadapi, tetaplah untuk berusaha sebaik mungkin. Jangan lupa untuk selalu berdoa memohon petunjukNya. Hadapilah Semua Dengan Senyuman...........
Cemangadh eah Kauand2,,
luph U aLL ^^

Coretan Lalu

Halaman ini kubuat dengan keraguan, apakah akan bermanfaat atau sebaliknya, aku hanya ingin berbagi cerita semoga dapat dijadikan sesuatu entah itu hikmah, inspirasi, perbandingan pemikiran dan apa saja yang kuharapkan berguna, semoga ALLAh memberikan petunjuk dan hidayah-Nya bagi kita semua.

Tahun 2006 banyak meninggalkan coretan2 hidupku tentang keraguan, keyakinan, filosofi, spiritual, logika, pilihan, dimana kumerasa dapat terbang tinggi sekali dimana ku ingin berbuat lebih baik dari para Nabi, dan di waktu yang lain ku merasakan jatuh kedalam lubang sampai menyentuh titik nadir dimana ku malas beranjak dari tempat tidur, ku ingin berkata “Wahai malam, abadilah engkau, aku ingin tidur selamanya” . Teringat seperti kata mereka, hidup adalah rasa dan rasa dan sensasi. Tapi akhirnya ku harus memilih bukankah hidup adalah pilihan.

biru, biruku, hitam, hitamku

diantara catatan lalu :

Sisi kelam datang

Pada suatu saat dimana terjadi kegalauwan pada diriku

Aku melihat hidup sempit sekali

Hidup tanpa arti, semua yang kulihat sama saja

belajar, mengajar, awam atau alim

bekerja, bermain, berkarya, bersaing

Hidup dengan aturan, hidup suka-suka, antara diam, tersentak, bergerak,

Barat atau timur, agama atau atheis

Antara perang atau damai

Antara benar atau salah

Rasa atau tanpa rasa

Gila atau waras

sama saja, semua sama,

aku tak yakin aku benar-benar ada

Pandangan apa ini?

Apa yang terjadi?

Ku tak mau seperti ini
Oh Tuhan ampunilah aku yang bodoh ini

Bangunkan aku, beri aku kekuatan Iman

Harmoniskan kehidupanku

Berikan aku kesempitan

Berikan aku kesempatan

Berikan aku tantangan

Berikan aku ilmu

Berikan aku kesialan

Berikan aku keberuntungan

Berikan aku beban

Berikan aku peluang

Berikan aku penderitaan

Berikan aku kesenangan

Berikan aku waktu untuk mengenalMu

Jangan jauhkan aku dariMu

Aku ingin berada disisiMu

Aku ingin mengenal kebenaran abadi

Bukankah kau tempat terbaik untuk kembali

Terima kasih atas hidup ini

Waktu Dan Anganku

Seandainya waktu takkan pernah berlalu
Kan ku rengkuh perasaan ini
menjalari waktu, merakit hati untuk segera mati
Hilang sudah, angan beserte rasa,
ditelan waktu yang tak menentu
Hilang tak berarah, berlebur dengan asa

Menjinjing pagi yang hening
Melepas malam yang pekat
Berdesir hawa subuh, menyelinap masuk menusuk kulitku
Andai angin subuh tahu, dia akan tersenyum pahit,
menghindari daun-daun hijau nan rapuh

Matahari pun akan menjadi dewa
dewa penyinar pemberi kehanyagatn
Dan waktu terus berlalu tak menentu
kepahitan demi kepahitan segera memelukku, menjamahku
seolah aku manusia bodoh

Aku pun tersenyum pada hidup yang terus memukulku,
menderaku serta menghajarku
bukan, aku tak mau menjadi manusia kalah, biarpun tetap menghempasku,
aku kan terus hidup walaupun dalam mimpi

Waktu Yang sulit Kulalui

Diam…
Tak dapat berkata apa-apa
Bahkan ku tak dapat berbuat apa-apa
Hanya air mata yang menetes tanpa henti

Aku ingin lari…
pergi jauh dan tak kembali
dengan kepala yang entah apa yang bisa ku pikir saat itu

saat-saat tragis dalam hidup ini
saat dimana aku bahkan tak mampu menolong diriku sendiri
saat aku harus merasakan kepahitan hidup
saat perjuanganku serasa sia-sia
saat aku berpikir tak akan mampu melanjutkan ini

Saat ku hanya mampu menangis dan bercerita
saat itu rasanya tak ada yang mungkin bisa menolongku
Hanya ALLAH!!!
hanya kekuasaan-Nya, mungkin.
Tapi tak dapat ku mengharap itu
Rasanya asa ini tak ada
Lenyap dibawa air mata

Ooh Tuhan, betapa Ku butuh pertolongan-Mu saat itu
Ooh Mama, betapa ku teringat padamu saat itu
Ooh Teman, betapa berartinya kalian saat itu

saat aku benar-benar terpuruk
saat aku tak dapat berbuat apa-apa
saat tubuh ini merasa tak berarti untuk hidup
saat otak ini tak mampu berpikir
saat kesedihan bahkan kehinaan yang tak dapat ku elakkan
saat aku tak mampu melakukan sesuatu
saat kepedihan ini mengoyak jiwaku
saat itu pula aku menemukan arti baru dari persahabatan

Sungguh besar kuasa-Mu ya ALLAH…
Saat-saat itu bahkan memberiku sesuatu
sesuatu yang tak ternilai dengan apapun
sesuatu yang selama ini ku cari
sesuatu yang jiwa ini butuhkan
Dan aku menemukan nya
Bagian dari jiwaku yang hilang

Kuingin SurgaMu

Misteri itu sudah terpecahkan
Walau tak pernah mungkin aku mengerti
tapi aku menerima nya
sebagai bagian dari hidup ku

Amarahku hanya untuk aku
Rasa benci ini biar untuk ku simpan
Tak kan ada penyesalan tentang
Apa yang sudah tumbuh dalam hatiku
Biarlah itu menjadi pupuk
Untuk kekuatan iman ku …

Karena …
Satu yang kuingin “Surga Mu ” ya Allah
Surga yang kekal didalam nya
Dan tak akan ada lagi
Misteri didalamnya …

I love you Allah
Kau telah memberi ku banyak Kejadian
Yang akan menuntun ku ke Surga Mu
Ijinkan aku untuk selalu
Mengikhlaskan di setiap kejadian
Yang selalu tumbuh dalam kehidupan ku …
amiin
dan misteri ini hanya untukku
yang akan tetap aku jaga
sampai aku menghadapNYA

Kurindu Ramadhan-Mu Ya RABB

Rindu Ramadhan meski kita masih ada di tengah-tengahnya. Merindu Ramadhan meski kita belum meninggalkan bulan mulia ini dan harus menunggu sebelas bulan ke depan. Ya, Ramadhan memang pantas untuk dirindu karena berjuta hikmah terkandung di dalamnya.

Ramadhan, suatu momen penempaan diri untuk menjadi manusia yang lebih baik. Bulan puasa untuk menahan diri dari semua hawa nafsu yang seringkali dominan pada diri kita. Bukan sekadar hawa nafsu untuk makan, minum dan syahwat yang harus ditahan, tapi nafsu-nafsu lain yang negatif dan nggak sesuai syariat juga harus dikontrol. Sehingga, selepas bulan Ramadhan, ajang latihan ini bisa langsung dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Manusia akan mencapai derajat muttaqin (orang-orang yang bertakwa). Insya Allah.

Namun, kenapa eh kenapa ya, selepas bulan Ramadhan, lepas pula seluruh kontrol hawa nafsu tadi? Seakan-akan Idul Fitri yang menjadi penanda usainya Ramadhan, menjadi penanda kebebasan hawa nafsu. Bukannya (mengharap) bebas dari api neraka, tapi malah semangat kebebasan untuk melakukan maksiat seperti bulan-bulan sebelumnya. Duhhh….


Kurindu Ramadhan

Ketika masjid-masjid jadi semarak dengan suara tadarus al-Quran. Ketika malam-malam jadi hidup dengan makan sahur dan qiyamul lail. Ketika siangnya adalah ajang menahan diri dari segala hal yang sia-sia apalagi maksiat. Ketika tiap diri ingin meraih pahala dengan bersedekah sebanyak-banyaknya. Ketika diskotik, bar, pub, rumah mesum dan lokalisasi kompak untuk tutup (meski sementara).

Dan rindu itu akan semakin kental ketika selepas Ramadhan, kemaksiatan seakan menemukan pembenaran. Semua tempat maksiat yang selama Ramadhan tutup, kembali dibuka dan semakin ramai pengunjung. Naudzhubillah.

Maka, rindu Ramadhan itu semakin kental dan pekat. Rindu Ramadhan berarti rindu tutupnya tempat-tempat maksiat, selamanya. Bukan sementara.

Mulia Di Akhirat & Meraih Dunia dengan Ilmu

”Hidup bahagia,mati masuk syurga”

Imam Ibnu Rajab (wafat th.795 H) rahimahullah mengatakan bahwa ”Ilmu yang bermanfaat menunjukkan pada dua hal : Pertama,mengenal Allah Ta’ala dan segala pa yang menjadi hak-Nya berupa nama-nama yang indah, sifat-sifat yang mulia, dan perbuatan-perbuatan yang agung. Hal ini mengharuskaan adanya pengagungan, rasa takut,cinta,harap,dan tawakkal kepada Allah serta ridha terhadap takdir dan segala musibah yang Allah Ta’ala berikan.

Kedua, mengetahui segala apa yang dibenci dan dicintai Allah Azza wa Jalla dan menjauhi apa yang dibenci dan dimurkai olehNya berupa keyakinan, perbuatan yang lahir dan bathin. Hal ini emengharuskan orang yang mengetahuinya untukbersegera melakukan segala apa yang dicintai dan diridhoi oleh Allah Ta’ala dan menjauhi segala apa yang dibenci dan dimurkai-Nya. Apabila ilmu itu menghasilkan kedua hal ini bagi pemiliknya, maka inilah ilmu yang bermanfaat.

Kapan saja ilmu itu bermanfaat dan menancap dalam hati maka sungguh, hati itu akan tunduk dan meras patuh pada Allah Azza wa Jalla, jiwa merasa cukup dan puas dengan sedikit dari keuntungan dunia yang halal dan merasa kenyang dengannya sehingga hal itu menjadikannya qanaah dan zuhud di dunia.”

Rasululah Salallahu Allaihi Wasallam mendoakan orang-orang yang mendengarkan sabda beliau dan memahaminya dengan keindahan dan berserinya wajah. Beliau bersabda :

”Semoga Allah memberikan cahaya pada wajah orang yang mendengarkan sebuah hadist dari kami, lalu menghafalkannya dan menyampaikannya kepada orang lain. Banyak orang yang membawa fiqih namun dia tidak memahami. Dan banyak orang yang menerangkan fiqih pada orang yang lebih faham darinya. Ada tiga hal yang tidak dapat dpungkiri hati seorang muslim selama-lamanya: melakukan sesuatu dengan ikhlas karena Allah, menasehati ulul amri (penguasa) dan berpegang teguh pada jama’ah kaum muslimin,karena do’a mereka meliputi orang-orang ayng berada dibelakang mereka.”

Beliau bersabda,

”Barangsiapa yang keinginannya adalah negeri akhirat, Allah akan mengumpulkan kekuatannya,menjadikan kekayaan di hatinya dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina. Namun barangsiapa yang niatnya mencari dunia, Allah akan mencerai-beraikan urusan dunianya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia mendapat dunia menurut apa yang tealah ditetapkan baginya.” (Hadist Shahih diriwayatkan oleh Ahmad (V/183),ad-Darimi(I/75),Ibnu Hibban (no 72,73-Mawarid),Ibnu’Abdil Barr dalam Jaami’Bayaanil’Ilmi wa Fadhlihi(I/175-176,no.184),lafazh hadist ini milik Imam Ahmad dari Abdurrahman bin Aban bin ’Utsman radhiyallahu’anhum)

Jadi, ayo semangat menuntut ilmu..!! supaya bahagia dunia dan akhirat, insyaAllah. Jangan lupa ikhlaskan niat pada Allah Subhanahu Wata’ala.

Israil bin Yunus (wafat th.160 H) rahimahullah mengatakan,

”Barangsiapa menuntut ilmu karena Allah Ta’ala, maka ia mulia dan bahagia di dunia.Dan barangsiapa menuntut ilmu bukan karena Allah, maka ia merugi di dunia dan akhirat.”

Dan diantara doa yang Rasulullah ucapkan adalah : ”Ya Allah, aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat,rizki yang halal, dan amal yang diterima.”

Wallahu’alam bishowab

Meraih Keselamatan, Menangkal Bencana

doa-meraih-keselamatan.JPG

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ‘afiat di dunia dan akhirat. Ya Allah, aku memohon ampunan dan ‘afiat dalam agamaku, duniaku, keluargaku dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku dan berilah keamanan dari rasa takutku. Ya Allah, jagalah aku dari depanku, belakangku, kananku, kiriku, atasku, dan aku berlindung dengan kebesaran-Mu dari terbenamnya aku dari arah bawahku.

(Dikeluarkan oleh Abu Dawud: 5074, Ibnu Majah: 3871, dan dishohihkan oleh al-Albani dalam Shohih ibnu Majah:3121)

‘Afiat adalah keamanan yang diberikan Allah bagi hamba-Nya dari segala adzab dan bencana dengan menghindarkannya dan menjaganya dari semua jenis musibah, penyakit, kejelekan, dan perbuatan dosa (lihat Fiqhul Ad’iyyah wal Adzkar oleh Syaikh Abdurrozzaq al al-Badr, hlm. 28 )

FAEDAH :

1. Ibnu Umar radiyallaahu ‘anhu, tatkala menghadirkan hadits ini berkata : “Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam tidak pernah meninggalkan doa ini ketika pagi dan sore hari. ”

2. Urgensi dan keutamaan do’a ini ditandai tatkala Abbas radiyallaahu ‘anhu, paman Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam, pernah meminta kepada beliau do’a yang dengannya ia memohon kepada Allah maka Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda (artinya) :

“Wahai Abbas paman Rasulullah, mintalah afiat di dunia dan akhirat”

(HR. Tirmidzi : 3514, lihat Shohih Tirmidzi : 2790).

Berkata al-Mubarokfuri rahimahullah: ” Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam menempatkan pamannya pada posisi bapaknya dan beliau melihat hak pamannya sebagaimana hak seorang anak kepada orang tuanya. Dalam pengkhususan beliau dengan sekedar menyuruh pamannya memohon afiat memberikan lecutan motivasi untuk senantiasa membaca doa yang agung ini untuk bertawassul kepada Alloh dengannya dan meminta perlindungan dalam semua urusan.” (Tuhfatul Ahwadzi : 9/348)

Nabi pernah berdiri di atas mimbar pada tahun pertama hijrah lalu beliau menangis kemudian berkata :

“ Mintalah kepada Allah ampunan dan afiat, sesungguhnya seseorang tidaklah dianugerahi setelah keyakinan yang lebih baik dari ‘afiat.”

(HR. Tirmidzi :358, Shohih al-Jami’ : 3632).

Dijelaskan oleh al-Mubarokfuri rahimahullah mengapa beliau shallallaahu ‘alaihi wasallam menangis : Ada yang mengatakan bahwa beliau menangis karena ia mengetahui peristiwa yang akan menimpa ummatnya berupa fitnah dan mendominasinya ambisi akan harta dan kedudukan maka beliau menyuruh mereka untuk meminta ampunan dan ‘afiat agar mereka terhindar dari segala macam fitnah.” (Tuhfatul Ahwadzi : 10/3)

3. Sebuah peringatan bagi ummat ini..

Diriwayatkan dari Aisyah rhadiyallaahu ‘anha bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“Akan menimpa akhir umat ini pembenaman ke bumi, pengubahan bentuk ke bentuk yang lebih jelek dan pelemparan.” Aku (Aisyah) berkata: “Apakah kita dibinaskan sekalipun masih ada orang sholih di antara kami? “ Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Ya, jika telah merebak kemaksiatan.”

(Dikeluarkan oleh Tirmidzi: 2185, Ibnu Majah:4062, liat Shohih Tirmidzi: 2185).

Dari Shofiyyah rhadiyallaahu ‘anha bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“Tidak henti-hentinya manusia memerangi kabah ini sampai ada suatu pasukan besar menyerangnya. Tatkala mereka sampai di Baida’ (sebuah tempat yang rata) mereka dibenamkan awal dan akhirnya dan tidak selamat pula di tengah-tengahnya.

(Dikeluarkan oleh Bukhori dalam Kitabul Hajji: 49, lihat Shohih Tirmidzi : 2184 )”

Telah lewat pula pelajaran bagi kita apa yang menimpa Qarun dan pengikutnya, dan seorang Bani Israil yang berjalan dengan ujub ( sombong ) dan memanjangkan pakaian bawahnya hingga ia ditenggelamkan ke dalam bumi sampai hari kiamat ([bisa dilihat dalam - red] HR. Bukhari : 5790)

Selasa, 18 November 2008

Bunda, Bagaimana Cermin itu?

Saat ini malam telah larut, cuaca terasa dingin dan sekitarku menjadi hening, sebening hati dan perasaan sayangku kepadamu. Walau kini tidak disampingmu, aku masih selalu ingat padamu, seperti yang kulakukan setiap waktu. Dan kini, kujalankan jari-jemariku untuk menulis sebuah surat yang hanya khusus untukmu…..bukan untuk yang lain….

Ya Allah,,
Aku teringat akan cerita itu tempo hari…
Saat itu aku masih kecil seumur bayi..
Dia belum bisa apa-apa, sehingga untuk menarik perhatian, aku hanya menangis ditengah malam membangunkan keluarga.

Kemudian, aku tumbuh menjadi gadis kecil yang selalu bermanja di pangkuan Bunda. Dan waktu terus berjalan…..sehingga kini aku telah menginjak remaja. Aku menjadi semakin besar, pintar, dan makin banyak pengalaman hidup yang telah aku miliki. Ah…aku pun jadi rindu ibuku…

Ya Allah….
Saat ini, aku sedang melukis bentuk kamarnya dibenakku. Kamar dimana kami sering berkumpul untuk bercerita banyak hal. Aku masih ingat detil kamarnya, ada almari baju, rak buku, kotak permen, dan Hmmm……cermin itu …yang selalu dia sebut sebagai cermin paling indah… Dia memang sudah lama memilikinya, dan aku yakin dia pasti makin suka, karena setiap hari membutuhkannya.

Ya Allah…..
Aku teringat sesuatu tentang cermin itu.
Dirumahnya, ada satu lagi cermin besar di ruang tamu. Tak jarang aku melihatnya bercermin disitu ketika dia tergesa-gesa berangkat.Bahkan didepan kaca jendela, sering….sering sekali aku melihatnya mematut diri apakah terlihat rapi atau tidak. Agar teman-temannya nanti tidak mengoloknya, begitu selalu katanya.Aku menduga, mungkin dia juga sering mengaca didepan etalase pertokoan untuk bercermin. Iya nggak ? hehe....

Bunda yang amat kusayangi,,,,
Jauh di lubuk hati yang paling dalam, ada yang ingin kubicarakan denganmu hari ini. Hanya sebentar saja, cukup sebentar. Nggak akan lama.

Wahai Bunda…..
Hari demi hari telah kita lalui.Telah banyak perubahan yang terjadi . Izinkanlah aku untuk bertanya sesuatu padamu…Kalau kau pandangi dirimu di cermin indah kamarmu itu, apa yang engkau lihat disana? Apakah sesosok ibu yang sudah cukup matang mengarungi hidup ataukah yang masih menjalani proses perubahan membentuk diri? Mungkin, engkau akan menjawab kedua-duanya…atau mungkin hanya salah satu jawaban…
Nggak apa-apa Bunda…Aku bisa memahaminya….

Bunda, ketika engkau didepan cermin yang indah itu….
Masih ingatkah dirimu berapa sering engkau bercermin?
Dan sadarkah engkau siapa yang muncul di cermin itu?
Ya, memang itu adalah engkau.Engkau Bunda…

Engkau yang dulu terlahir dari rahim Nenek, setelah malaikat meniup ruh dan menulis catatan tentangmu ketika engkau masih menjadi janin usia 4 bulan.

Wahai Bunda….
Ketahuilah…Aku semakin beranjak dewasa, dan telah banyak waktu yang kita lalui bersama-sama. Kukenal dirimu jauuuh lebih baik dari yang lainnya. Begitupula sebaliknya. Ada satu hal yang ingin kutanyakan lagi, “Apakah saat ini engkau telah mengenal dirimu sendiri, wahai bundaku tercinta?Bukan sekedar mengiyakan bahwa sosok bayangan depan cermin itu adalah dirimu? ” Jawablah Bunda, tak usah engkau malu-malu…..karena ini penting. Ini penting sekali sebagai bekal hidupku kelak, karena seperti yang kita sama-sama mengerti, sekarang ini aku sedang dalam proses mendewasakan diri…dan itu butuh bekal agar aku tidak salah arah.

Bunda sayang….. Izinkanlah aku mengatakan sesuatu kepadamu…

Ketahuilah oleh dirimu, bahwa aku dan kau sama-sama manusia, dua orang hamba yang banyak diberi karunia oleh Allah….karena memang Allah yang menciptakan diriku dan dirimu… Allah yang memenuhi kebutuhanku dan kebutuhanmu, dan Allah pula yang telah mengatur semuanya sehingga kita tumbuh segini besar. Hanya Dia, Bunda….
Ditangan-Nyalah diatur segala urusan, termasuk urusan langit, bumi, hewan, tumbuhan, dan kita para manusia…. Allah di atas langit pula yang telah menentkan bahwa kita tercipta sebagai wanita, sebagai muslimah…Dan lihatlah, betapa tingginya Allah memberi kedudukan kepada kita, sampai-sampai dalam kita suci kita, Al-Quran, Allah membuat surat khusus bernama “An-Nisa” yang artinya perempuan.


Wahai Bunda, engkau masih ingat nama surat itu bukan ?

Ini adalah satu diantara sekian tanda bahwa Allah memuliakan kedudukan wanita. Kelak Insya Allah, dari rahim kita lah akan lahir ummat Islam yang banyak, sehingga di hari Akhir nanti, Nabi kita, Nabi Muhammad Shollallaahu’alayhi wa sallam akan mengatakan dengan bangga atas jumlah ummat yang banyak. Bahkan, tentang kodrat wanita, RasuluLlah pun bersabda,

“Sesungguhnya dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalehah”.

Hadits ini disampaikan oleh Imam Muslim, dan memang benar dan shahih bahwa ini perkataan Rasul. Engkau kini yakin bukan bahwa Allah dan Rasul-Nya amat menjunjung martabat kita?

Bunda yang amat kusayangi… Kuajak diriku dan dirimu…Yakinlah dengan seyakin-yakinnya bahwa Allah memilih aku dan kau untuk hadir kedunia ini dengan hikmah penciptaan yang agung ; bukan sembarangan, karena Allah Maha Kuasa mencipta apapun yang dikehendaki-Nya, sehingga mustahil bagi Allah untuk sembarangan dalam berbuat, karena Dia Maha Mengetahui dan Maha Luas ilmu-Nya.

Sekarang, cobalah pikirkan lebih dalam… Sampai detik ini, telah banyak sekali nikmat Allah yang tercurah kepada kita sedari kita kecil sampai sekarang. Dan itu memang karena kebaikan Allah semata, bukan dari yang lain. Allah yang berkuasa berbuat kebaikan, Allah memberi nikmat sehat, ketenangan hati, teman sepergaulan yang baik, ini….itu…., tentu amat sangat banyak, sehingga aku tidak mampu menuliskan semuanya untukmu, karena aku yakin Allah selalu berbuat kebaikan kepada kita semua. Engkau ingat bukan……tempo hari kakimu tidak tergores meski berjalan di atas batu-batu. Itu adalah nikmat Allah yang mungkin terasa kecil bagi kita. Sedangkan ni'mat yang besar, dan yang paling besar yang mungkin kurang terpikirkan oleh kita…..adalah nikmat iman. Dengan nimat dari Allah yang satu ini, kita bisa dengan bangga menyandang predikat muslimah.

Sungguh Bunda……..tidak banyak wanita-wanita di dunia ini yang bisa dipanggil muslimah. Tengoklah ke negara-negara yang penduduknya tidak mengenal Allah sama sekali, atau mengenal Allah dengan hanya menyebut nama-Nya ketika sedang susah tertimpa bencana, atau bahkan mereka yang malah menyekutukan Allah dengan memohon bantuan kepada selain Dia. Engkau mengetahui keadaan mereka, bukan?

Semoga Allah melindungi kita supaya tidak termasuk golongan mereka. Amin.


Wahai Bunda…..

Marilah bersama-sama mengucapkan syukur AlhamduliLlah atas nikmat ini…karena semakin kita mempelajari nikmat Allah dan meyakini betapa Allah Maha Mengetahui atas jiwa-jiwa ini, kita akan bisa semakin memahami hikmah mengapa aku dan kau diciptakan, dan mengapa pula kita semua harus beribadah hanya kepada-Nya…..

Ya, benar….hanya kepada-Nya, karena memang Dia satu-satunya yang berhak untuk disembah. Lain tidak, karena selain Dia hanyalah ciptaan-Nya. Sehingga kita tidak boleh menduakan-Nya dengan apapun atau siapapun. Bagaimana, Bunda ? Engkau memahami hal ini, ‘kan? Aku berharap demikian, karena bagiku, tidak ada yang lebih kuinginkan darimu, kecuali kebaikan untukmu di dunia dan akhiratmu kelak. Karena apa? itu karena aku amat sayang kepadamu…..Aku sayang sekali padamu….

Bunda tercinta, tak terasa sudah kutulis berbaris-baris surat cintaku ini kepadamu. Insya Allah, apa yang kutulis ini adalah sebuah rasa sayng yang tulus dari hatiku, sebuah nasehat bagiku dan bagimu, agar kita bisa menemukan sosok dewasa cermin indah itu…. karena suatu hari nanti, kita pasti dan harus lebih dewasa daripada hari ini. Dan sebaiknya memang begitu, seiring usia yang bertambah, kita mejadi lebih mengenal akan diri kita yang sebenarnya dan lebih mengerti hak-hak Allah atas diri kita.


Kuakhiri suratku ini…Bunda… .

Dan kuberdoa semoga Allah mengasihi diriku, dirimu, keluarga kita dan kaum muslimin semuanya. Semoga kita selalu mencintai Allah dan Allah pun mencintai kita….Amin..........

Islam adalah Kerinduanku

Hidayah tidak selalu datang pada hati yang telah “siap”. Tidak jarang seorang yang telah tertarik dengan Islam, akan berusaha menjalankan segala yang diperintahkan oleh agama Islam.

Setelah bermimpi berada di masjid dan mengenakan mukena serta didoakan oleh seorang ustadz, saat i’tikaf untuk pertama kali dalam hidupku, aku semakin mantap untuk mewujudkan keseriusanku dalam menjalankan tuntunan hidup dan secara ikhlas untuk berusaha kuat menjalankan segala perintah-Nya. Di dalam keluarga, aku adalah anak pertama dari dua bersaudara.

Sejak TK aku sudah memilih sekolah islam, namun saat SMA ini aku memilih sekolah umum. Aku berasal dari RA Al-Hidayah lalu menuju ke MI Al-Falah Pagu, kemudian aku tertarik untuk memasuki kawasan MTsN 2 Kediri yang merupakan sekolah UKS dan madrasah terbaik tingkat NASIONAL. Dan saat ini aku berada d suatu SMA favorit di kota Kediri, yaitu SMAN 2 Kediri yang punya kampus IJOE...

Pada suatu Malam aku berdoa dan tidak lupa bersyukur atas karunia-Nya. Saat tidur aku bermimpi aku berada dalam masjid, mengenakan mukena, dan dihadapanku ada (mungkin) imam masjid dengan pakaian putih yang sedang mendoakan saya. Ketika bangun di pagi harinya aku terkejut, jujur seumur hidup aku baru bermimpi masjid dan mengenakan mukena serta di doakan oleh seorang imam. Aku baru teringat bahwa dua bulan yang lalu pernah membaca buku masalah i’tikaf. Aku mencoba menganalisa mimpiku,

“Oh mungkin mimpi saya waktu itu artinya aku sedang beri’tikaf, tapi kok ada seorang imam masjid yang mendo’akanku?”

Memang, saat itu hatiku sudah mantap untuk i’tikaf, kerinduanku untuk segera berada dalam masjid seolah-olah begitu membuncah.

Akhirnya, hari yang aku tunggu datang juga. Aku bersama Saudara i’tikaf di Masjid daerah Wates. Saya merasakan kenikmatan yang luar biasa, aku merasa dekat dengan Rabbku. Tepat di malam ke 27 aku bermimpi lagi seperti mimpi saya pada waktu itu.

Setelah kejadian tersebut hati aku merasa mantap dengan penuh keikhlasan, aku akan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dengan berjalannya waktu,berbagai rintangan ku lalui dan Alhamdulillah semuanya dapat ku lewati dengan lancar.

Aku tidak bisa menahan air mataku yang terus meleleh , aku tidak peduli dengan keadaanku saat itu. Aku merasa sangat bersyukur atas karunia-Nya, ternyata aku bisa menahan hatiku untuk kembali pada keyakinanku dan mantap untuk menjadi seorang akhwat yang baik, Insya Allah.